10 Gejala Tumor Otak, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Munculnya tumor otak bisa jadi muncul dari jaringan otak itu sendiri, dan juga bisa berasal dari kanker yang terdapat pada organ lain yang menyebar sampai ke otak. Penyebab dari tumor otak sendiri bisa disebabkan karena adanya perubahan mutasi genetik di dalam sel otak. Adapun beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko peningkatan mutasi genetik yakni, usia, keturunan, dan riwayat radioterapi.
Gejala tumor otak yang muncul pada setiap orang biasanya akan berbeda-beda tergantung jenisnya. Biasanya gejala yang muncul tergantung pada lokasi tumor, ukuran, dan kecepatan pertumbuhan.
Berikut Merdeka.com merangkum secara garis besar gejala tumor otak yang harus diwaspadai :
Sakit Kepala
Sakit kepala yang terjadi secara terus-menerus tanpa ada tanda pulih serta tidak bereaksi terhadap pengobatan juga bisa dikatakan sebagai salah satu gejala tumor otak.
Namun, tingkat keparahan sakit kepala tersebut bervariasi terlepas dari bersar kecilnya ukuran tumor. Meski begitu, memang cukup sulit membuktikan jika sakit kepala merupakan gejala pertama yang muncul karena adanya tumor otak.
Mual dan Muntah
Mual dan muntah tanpa alasan yang jelas, misal sedang hamil atau sedang dalam keadaan yang tidak sehat perlu diwaspadai. Mual danmuntah secara tiba-tiba tanpa ada alasan yang jelas bisa menjadi salah satu gejala tumor otak.
Penglihatan Terganggu
Dikutip dari hellosehat, Penglihatan kabur, penglihatan ganda, dan kehilangan penglihatan bertahap semuanya terkait dengan tumor, ungkap Schwartz. Anda mungkin juga melihat titik-titik putih atau bentuk apung di jarak pandang Anda, yang dikenal sebagai 'aura'.
Gejala khusus ini lebih dikenal dengan hemianopsia bitemporal. Dan seringkali penderitanya tidak menyadari adanya gangguan penglihatan ini.
Badan Lemas Tanpa Sebab
Tumor yang tumbuh di bagian otak bisa menyebabkan seseorang kehilangan fungsi gerak. Hal ini dikarenakan tumor bisa saja tumbuh dibagian yang berfungsi mengendalikan gerakan otot tubuh.
Gejala adanya tumor otak biasanya menimbulkan rasa nyeri di sekujur anggota gerak. Maka jika Anda menyadari badan lemas tiba-tiba tak menentu dan tidak kunjung sembuh, sebaiknya kunjungi dokter untuk konsultasi.
Kejang
Kejang bisa dikatakan sebagai gejala tumor otak yang pertama kali muncul. Iritasi yang disebabkan pertumbuhan tumor pada otak membuat sel saraf (neuron) menjadi tidak terkendali dan membuat tubuh tiba-tiba mengalami kejang.
Menjadi Pelupa
Orang yang memiliki masalah tumor di otaknya dikatakan lebih cenderung memiliki masalah terhadap hal mengingat sesuatu, sering merasa bingung, dan mengalami masalah berpikir.
Selain itu sering ceroboh dengan mengalami keteledoran-keteledoran juga bisa menjadi salah satu penyebab. Hal ini dikarenakan fungsi motorik tubuh dikendalikan oleh batang otak.
Masalah Pendengaran
Kemampuan mendengar seseorang serta kemampuan untuk memahami dan memahami bahasa dan percakapan akan diproses oleh lobus temporal yang terletak di bagian tengah bawah korteks di belakang pelipis.
Tumor otak bisa menyebabkan adanya gangguan pada lobus temporal yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan pendengaran dari satu sisi atau sensasi telinga berdenging yang konstan (tinnitus).
Mati Rasa
Kesulitan mengendalikan ekspresi wajah, sulit menelan, dan sensasi baal di bagian tubuh atau wajah adalah sesuatu yang harus Anda curigai sebagai gejala tumor otak yang berasal dari batang otak — tempat di mana otak Anda terhubung dengan sumsum tulang belakang Anda.
Bicara Melantur atau Gagap
Tumor yang terdapat pada lobus frontal atau temporal biasanya akan memunculkan gejala kunci berupa masalah bahasa seperti gagap, sulit mengingat nama benda, dan juga memahami apa yang orang lain katakan. Hal tersebut dikarenakan area otak sangat terkait dengan fungsi motorik dari pemahaman ucapan dan bahasa.
Masalah Kesuburan
Produksi hormon diatur oleh sebuah kelenjar yang disebut pituitari, yang berlokasi di dasar otak. Tumor yang menyerang area ini dapat menyebabkan kelenjar bekerja overaktif dan mengeluarkan hormon dalam jumlah besar atau justru menghambatnya bekerja dengan baik.
Hal inilah yang menyebabkan mengapa banyak wanita yang menderita tumor otak tidak dapat hamil atau menghasilkan ASI setelah melahirkan.